728x90 AdSpace

  • Latest News

    09 April 2013

    Nyanyian Saijah untuk Adinda

    Karya WS Rendra 
    Adinda! Adinda!
    Aku dirampok orang di jalan.
    Mereka tikan perutku, punggungku dan leherku.
    Mereka rampas seluruh uang simpananku.

    Ya, Allah!
    Tinggal beberapa kilo dari kampong.
    Membawa sepuluh tahun kerinduan.
    Yang terbayang kini berkabut.
    Yang tergenggam kini luput.

    Adinda! Adinda!
    Kemiskinan telah memisahkan kita.
    Sepuluh tahun menahan dahaga asmara
    Alangkah sulit cinta di zaman edan,
    di dalam hidup penuh ancaman.
    Semua hak dianggap salah.
    Tak punya apa-apa dianggap sampah.
    Alangkah hina orang yang kalah.
    Meskipun miskin tanpa daya
    aku toh harus berupaya
    karena takut gila
    dan dosa.

    Tapi kini
    setelah kudapat rezekiku,
    aku tercampak ke dalam rawa.
    Gugur sudah harapan rinduku.
    Sia-sia jasadku menahan nyawa.
    Orang miskin dihabisi orang-orang miskin.

    Adinda! Adinda!
    Kamukah itu yang muncul dari kabut?
    Kusangka kamu, kusangka maut.
    Aduh, berahi diakhir hari!
    Badanku meregang
    waktu wajahmu membayang.
    Mulutku kering oleh gairah nafsu.
    Tubuhmu telanjang di langit.
    Kelangkangku dibelai kupu-kupu
    Tanganku menggapai, menggeenggam dadamu.
    Adinda!
    Seribu kunang-kunang
    menghiasi rambutmu yang tergerai
    dan menyentuh mukaku
    karena tubuhmu turun dari langit
    menghimpit tubuhku.
    Lalu kurasa lidahmu
    masuk ke dalam mulutku.
    Dan bersamaan dengan truk gandeng
    yang lewat menderu,
    muncratlah air berahiku.
    Sesudah itu
    perlahan-lahan
    lenyaplah bayanganmu
    bersama nyawaku.

    Depok I, 12 Januari 1991
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Nyanyian Saijah untuk Adinda Rating: 5 Reviewed By: mh ubaidilah
    Scroll to Top