Oleh Vito
[Vito, siswa kelas V SD di Bintaro. Mengikuti kegiatan Sastra Multatuli di Lebak, 14-15 Mei lalu bersama ayahnya, Mas Natsir. Ini catatan Vito]
Pada saat itu aku dan ayahku menemui orang yang berasal dari suku Baduy dia bernama Sarman. Dialah teman ayahku saat di Baduy. Pada saat kami ingin menuju ke mobil teman ayahku mengikuti ayahku sambil membawa tas ayahku.
Dan saat di perjalanan ke mobil jalannya becek karena hujan deras dan ayahku sering sekali terpeleset. Tiba-tiba Si Sarman mengeluarkan golok yang tajam dan memotong daun pisang. Daun pisang ini untuk dijadikan payung. Setelah itu itu ayahku dan teman-temannya mandi di sungai yang airnya jernih sekali.
Dan setelah itu temanku Sarman pulang ke kampungnya yaitu Baduy. Karena ayahku dan teman-teman seperjalanan sudah sampai di mobil. Lalu Sarman pulang ke kampung halamannya.
Profile Sarman
Tingginya sekitar 150 cm dan dia memakai baju putih bermerek Arrow yang sudah lusuh dan mengekan kain yang diikat tali. Setahuku baju itu bermerk dan mahal harganya. Dibajunya ia selipkan golok yang tajam. Sarman tinggal di Baduy luar yang letaknya tidak jauh dari Baduy dalam. Sarman memiliki jimat yang berwarna merah jambu. Sarman orang yang sangat baik dan tidak banyak berbicara.
Pergi Ke Baduy Tanggal 14 Mei 2011
Pada waktu itu aku pergi dari Bintaro sampai Rangkasbitung dengan menaiki kereta api Rangkas Jaya. Sesampai di Rangkasbitung ayahku menelfon Pak Ubai. Dia guru SMP di Ciseel dan juga pengelola Taman Baca Multatuli. Dan saat itu ayahku disuruh menunggu di alun-alun Rangkasbitung yang letaknya dekat dari stasiun Rangkasbitung. Setelah aku dan ayahku menunggu lama, mobil yang akan aku, ayahku, dan rombongan anak-anak dari Ciseel naiki sampai. Dan mereka menunggu kami di Aula Multatuli.
[Vito, siswa kelas V SD di Bintaro. Mengikuti kegiatan Sastra Multatuli di Lebak, 14-15 Mei lalu bersama ayahnya, Mas Natsir. Ini catatan Vito]
Pada saat itu aku dan ayahku menemui orang yang berasal dari suku Baduy dia bernama Sarman. Dialah teman ayahku saat di Baduy. Pada saat kami ingin menuju ke mobil teman ayahku mengikuti ayahku sambil membawa tas ayahku.
Dan saat di perjalanan ke mobil jalannya becek karena hujan deras dan ayahku sering sekali terpeleset. Tiba-tiba Si Sarman mengeluarkan golok yang tajam dan memotong daun pisang. Daun pisang ini untuk dijadikan payung. Setelah itu itu ayahku dan teman-temannya mandi di sungai yang airnya jernih sekali.
Dan setelah itu temanku Sarman pulang ke kampungnya yaitu Baduy. Karena ayahku dan teman-teman seperjalanan sudah sampai di mobil. Lalu Sarman pulang ke kampung halamannya.
Profile Sarman
Tingginya sekitar 150 cm dan dia memakai baju putih bermerek Arrow yang sudah lusuh dan mengekan kain yang diikat tali. Setahuku baju itu bermerk dan mahal harganya. Dibajunya ia selipkan golok yang tajam. Sarman tinggal di Baduy luar yang letaknya tidak jauh dari Baduy dalam. Sarman memiliki jimat yang berwarna merah jambu. Sarman orang yang sangat baik dan tidak banyak berbicara.
Pergi Ke Baduy Tanggal 14 Mei 2011
Pada waktu itu aku pergi dari Bintaro sampai Rangkasbitung dengan menaiki kereta api Rangkas Jaya. Sesampai di Rangkasbitung ayahku menelfon Pak Ubai. Dia guru SMP di Ciseel dan juga pengelola Taman Baca Multatuli. Dan saat itu ayahku disuruh menunggu di alun-alun Rangkasbitung yang letaknya dekat dari stasiun Rangkasbitung. Setelah aku dan ayahku menunggu lama, mobil yang akan aku, ayahku, dan rombongan anak-anak dari Ciseel naiki sampai. Dan mereka menunggu kami di Aula Multatuli.
0 komentar:
Post a Comment