*Kolom IBRAHIM ISA*
*Minggu, 29 April 2012*
*---------------------*
*MULTATULI “SEGAR BUGAR” Di CISEEL, BANTEN – JEMBATAN INDONESIA-BELANDA*
**
** * * *
*... “Sebab kita bersukacita bukan karena memotong padi; kita
bersukacita karena memotong padi yang kita tanam.” [Max Havleaar, 1972,
hlm. 113]
*
“Reading Group Multatuli”, seperti yang diungkapkan pada situs mereka,
adalah suatu ikhtiar untuk *menghidupkan ingatan melalui bacaan*.
Kegiatan demikian itu akan memperkokoh *JEMBATAN* hubungan persahabatan
dan saling-mengerti serta saling-menghargai antara Indonesia dan Belanda.
* * *
Hari Sabtu y.l TV Belanda, Nederland 2, mentayangkan acara: Kunjungan
Adriaan van Dis ke Indonesia, seorang penulis Belanda, (Bagian
terakhir). Juga suatu usaha untuk “menghidupkan ingatan”? Dokumenter TV
Van Dis yang 8 jilid itu, tidak ada yang melaporkan kunjungan Adriaan
van Dis ke Lebak, Banten, di tempat lebih 150 tahun yang lalu Multatuli
alias Douwes Dekker pernah menjabat asisten residen pemerintah kolonial
Hindia Belanda.
Film dokumenter Adriaan Van Dis malah menunjukkan banyak segi-segi yang
“kurang sedap dilihat” tentang kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Sehingga menimbulkan kesan memang dimaksudkan untuk menunjukkan
segi-segi negatif dari kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
Film TV-dokumenter laporan Adriaan Van Dis tentang kunjungannya ke
Indonesia , -- sulit untuk dikatagorikan sebagai usaha untuk mempromosi
terbinanya JEMBATAN saling-mengerti dan saling-menghargai antara kedua
bangsa dan negeri. Mungkin pembuatan film dokumenter perjalanan Adraiaan
Van Dis itu memang tidak dimaksudkan untuk itu. Bagaimana maksud
sesungguhnya, itu hanya Adriaan Van Dis yang mengetahuinya. Sayang,
tidak sedikit ongkos yang dikeluarkan untuk kunjungan dan pembuatan film
dokumenter tsb, tetapi, . . . untuk apa? Sensasi? Hanya menambah beban
dan ganjalan saja dalam hubungan Indonesia-Belanda!
* * *
Lain Adriaan van Dis, lain pula kegiatan “kawan-kawan kita di Banten”,
dikelola oleh Ubaidilah Muchtar dkk, dengan penyelenggaraan *Agenda
Acara Sastra MULATULI 2012. 152 Tahun Max Havelaar: Multatuli bagi
Indonesia*
* * *
Dijelaskan oleh kawan-kawan yang menyelenggarkan kegiatan Agenda Sastra
Multatuli 2012, bahwa . . “Dua tahun sudah berlalu sejak pertama kali
Reading Group Max Havelaar dilaksanakan untuk pertama kali tanggal 23
Maret 2010 di Taman Baca Multatuli. Kini kegiatan Reading Group Max
Havelaar tahun kedua sedang memasuki Bab X di pertemuan ke-35. Masih di
hari yang sama Selasa sore. Selain Max Havelaar, Taman Baca Multatuli
juga melaksanakan Reading Group Saijah bahasa Sunda
“Max Havelaar dan kisah Saijah dan Adinda sangatlah membekas di hati
kami. Sehingga kami ingin terus mengabadikannya dalam berbagai bentuk
kegiatan. Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah *SASTRA
MULTATULI 2012*. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan Taman Baca
Multatuli. Kegiatan Sastra Multatuli akan dilaksanakan di Taman Baca
Multatuli, Kampung Ciseel, Desa Sobang, Kecamatan Sobang, Kabupaten
Lebak,*Banten pada tanggal 11 – 12 Mei 2012.*
Seperti kita ketahui Novel Max Havelaar terbitan Narasi, 2008. Hasil
terjemahan Andi Tenri Wahyuni, dibaca setiap Selasa sore di Taman Baca
Multatuli. Novel ini ada 20 eksemplar di Taman Baca Multatuli.
* * *
Rencana kegiatan Agenda Sastra Multatuli 2012, Mei yad itu, sudah
mendapat sambutan luas di kalangan masyarakat yang peduli
dipromosikannya hubungan lebih baik antara Indonesia-Belanda.
Menarik memperhatikan bahwa di kalangan pemeduli tsb, mereka menggunakan
sapaan/salam *“SALAM MULTATULI”, *bukan “tabik” atau lainnya. Merupakan
suatu manifestasi penghargaan tinggi sekali pada Multatuli, dan hasrat
mengembangkan lebih lanjut hubungan budaya antara Indonesia dan Belanda
a.l atas dasar semangat yang dibawakan oleh buku Multatuli: *“MAX
HAVELAAR”.*
Bravo kawan-kawan di Banten . . . . . .!**
*MENGHARAPKAN SUKSES BESAR!*
** * **
*LAMPIRAN: *
*Agenda Acara Sastra Multatuli 2012 sbb:
*
*Jumat, 11 Mei 2012*
Pkl. 13.00-14.00 Pendataan peserta Sastra Multatuli 2012
Pkl. 14.00-14.30 Pembukaan acara Sastra Multatuli
Pkl. 14.30-16.00 Pementasan drama Saijah dan Adinda oleh anak-anak Taman
Baca Multatuli
Pkl. 16.00-16.30 Obrolan santai seputar drama Saijah dan Adinda
Pkl. 16.30-18.30 Istirahat dan makan malam di Taman Baca Multatuli
Pkl. 18.30-23.00 Kegiatan Malam I
*
Dialog: Siapa Multatuli?
- Pembacaan tulisan: Suka dan duka penerjemahan Max Havelaar yang
ditulis oleh Andi Tenri Wahyuni
- Pembacaan Sajak Saijah untuk Adinda dalam 6 bahasa oleh
anak-anak Taman Baca Multatuli
- Kesenian Ngagondang (nyanyian dan tarian rakyat) oleh ibu-ibu
dan bapak-bapak warga Ciseel
- Kesenian Gegendeh (memukul lesung) oleh ibu-ibu dan bapak-bapak
warga Ciseel
- Kesenian Pencaksilat oleh anak-anak Taman Baca Multatuli
- Kesenian Qasidah oleh warga Ciseel
Pkl. 23.00-05.00 Menikmati mimpi
*Sabtu, 12 Mei 2012*
Pkl. 05.00 Bangun tidur
Pkl. 06.00-07.00 Yoga pagi di pinggir kali
Pkl. 07.00-08.00 Makan pagi di Taman Baca Multatuli
Pkl. 08.00-08.30 Perjalanan menuju Rasamala untuk naik mobil truk
bak terbuka
Pkl. 08.30-10.30 Perjalanan menuju Kampung Cijahe
Pkl. 10.30-11.30 Makan siang di Cijahe dan mempersiapkan catatan
Pkl. 11.30-12.00 Jalan kaki menuju perkampungan Baduy Dalam
Pkl. 12.00-16.00 Menikmati perkampungan Baduy Dalam (Cikeusik dan
Cikartawana) sambil menulis catatan perjalanan
Pkl. 16.00-18.00 Pulang kembali ke Taman Baca Multatuli
Pkl. 18.00-19.00 Istirahat dan makan malam di Taman Baca Multatuli
Pkl. 19.00-21.30 Kegiatan Malam II
- Pembacaan tulisan: Multatuli bagi Indonesia yang ditulis oleh
Hilmar Farid
- Pembacaan Catatan Menyusuri Jejak Multatuli 2011 dalam buku
"RUMAH MULTATULI"
- Kisah Semut Pekerja oleh anak-anak Taman Baca Multatuli
- Kesenian Pencaksilat oleh anak-anak Taman Baca Multatuli
- Tarian dan Nyanyian oleh anak-anak Taman Baca Multatuli
Pkl. 21.30-21.45 Penutupan
Pkl. 21.45-05.00 Pemutaran Film Max Havelaar dan film lainnya
* * *
BAGAIMANA TIBA DI TAMAN BACA MULTATULI
Dari Jakarta:
Kereta api dari Stasiun Tanah Abang, Stasiun Kota, dan Stasiun
Senen ke jurusan Rangkasbitung. Dari Stasiun Tanah Abang ada
kereta api Rangkas Jaya pukul 08.00 pagi dan 05.00 sore. Kereta
ini lumayan baik. Saya menyarankan kereta ini. Dari Stasiun Kota
dan Senen banyak juga ke Rangkasbitung. Turun di stasiun kereta
api Rangkasbitung. Naik angkot ke terminal Curug. Lalu melanjutkan
naik mobil elf ke Pasar Ciminyak. Melanjutkan perjalanan dengan
naik ojeg dari Pasar Ciminyak ke kampung Ciseel [Taman Baca
Multatuli].
Dari Bogor:
Ada bus Bogor-Rangkas (Rudi atau Asli Prima) turun di Pasar
Cipanas/Gajrug. Lalu naik mobil ke Pasar Ciminyak dan melanjutkan
dengan ojeg dari Pasar Ciminyak ke Ciseel.
Membawa Kendaraan Sendiri:
Dari Jakarta masuk tol Jagorawi keluar BORR [Sentul Utara]. Lalu
melaju ke arah Yasmin-IPB-Leuwiliang-Jasinga-Pasar Cipanas/Gajrug.
Dari Pasar Cipanas ambil arah kiri ke Pasar Ciminyak. Mobil cukup
sampai di sini. Lalu perjalanan dilanjutkan dengan naik ojeg ke
Ciseel.
Atau
Melalui tol Serang menuju Rangkasbitung. Dari Rangkasbitung menuju
ke Pasar Ciminyak melalui Sajira. Mobil berhenti sampai di Pasar
Ciminyak. Dari Pasar Ciminyak melanjutkan dengan naik ojeg ke Ciseel.
Keterangan:
Kereta api dari Jakarta ke Rangkasbitung Rp 4.000 lalu naik angkot
ke Terminal Curug Rp2.500. Disambung dengan mobil Elf ke Pasar
Ciminyak Rp15.000. Naik ojeg ke Ciseel dari Pasar Ciminyak
Rp40.000-Rp50.000.
Kegiatan Sastra Multatuli terselenggara oleh Taman Baca Multatuli
bekerjasama dengan Milis APSAS (Apresiasi Sastra) dan Komunitas
Reading Group.
Lebak, April 2012
PANITIA SASTRA MULTATULI 2012
TAMAN BACA MULTATULI,
Ubaidilah Muchtar
08567 389 111
mh_ubaidilah@yahoo.com
* * *
** * * *
*... “Sebab kita bersukacita bukan karena memotong padi; kita
bersukacita karena memotong padi yang kita tanam.” [Max Havleaar, 1972,
hlm. 113]
*
“Reading Group Multatuli”, seperti yang diungkapkan pada situs mereka,
adalah suatu ikhtiar untuk *menghidupkan ingatan melalui bacaan*.
Kegiatan demikian itu akan memperkokoh *JEMBATAN* hubungan persahabatan
dan saling-mengerti serta saling-menghargai antara Indonesia dan Belanda.
* * *
Hari Sabtu y.l TV Belanda, Nederland 2, mentayangkan acara: Kunjungan
Adriaan van Dis ke Indonesia, seorang penulis Belanda, (Bagian
terakhir). Juga suatu usaha untuk “menghidupkan ingatan”? Dokumenter TV
Van Dis yang 8 jilid itu, tidak ada yang melaporkan kunjungan Adriaan
van Dis ke Lebak, Banten, di tempat lebih 150 tahun yang lalu Multatuli
alias Douwes Dekker pernah menjabat asisten residen pemerintah kolonial
Hindia Belanda.
Film dokumenter Adriaan Van Dis malah menunjukkan banyak segi-segi yang
“kurang sedap dilihat” tentang kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Sehingga menimbulkan kesan memang dimaksudkan untuk menunjukkan
segi-segi negatif dari kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
Film TV-dokumenter laporan Adriaan Van Dis tentang kunjungannya ke
Indonesia , -- sulit untuk dikatagorikan sebagai usaha untuk mempromosi
terbinanya JEMBATAN saling-mengerti dan saling-menghargai antara kedua
bangsa dan negeri. Mungkin pembuatan film dokumenter perjalanan Adraiaan
Van Dis itu memang tidak dimaksudkan untuk itu. Bagaimana maksud
sesungguhnya, itu hanya Adriaan Van Dis yang mengetahuinya. Sayang,
tidak sedikit ongkos yang dikeluarkan untuk kunjungan dan pembuatan film
dokumenter tsb, tetapi, . . . untuk apa? Sensasi? Hanya menambah beban
dan ganjalan saja dalam hubungan Indonesia-Belanda!
* * *
Lain Adriaan van Dis, lain pula kegiatan “kawan-kawan kita di Banten”,
dikelola oleh Ubaidilah Muchtar dkk, dengan penyelenggaraan *Agenda
Acara Sastra MULATULI 2012. 152 Tahun Max Havelaar: Multatuli bagi
Indonesia*
* * *
Dijelaskan oleh kawan-kawan yang menyelenggarkan kegiatan Agenda Sastra
Multatuli 2012, bahwa . . “Dua tahun sudah berlalu sejak pertama kali
Reading Group Max Havelaar dilaksanakan untuk pertama kali tanggal 23
Maret 2010 di Taman Baca Multatuli. Kini kegiatan Reading Group Max
Havelaar tahun kedua sedang memasuki Bab X di pertemuan ke-35. Masih di
hari yang sama Selasa sore. Selain Max Havelaar, Taman Baca Multatuli
juga melaksanakan Reading Group Saijah bahasa Sunda
“Max Havelaar dan kisah Saijah dan Adinda sangatlah membekas di hati
kami. Sehingga kami ingin terus mengabadikannya dalam berbagai bentuk
kegiatan. Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah *SASTRA
MULTATULI 2012*. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan Taman Baca
Multatuli. Kegiatan Sastra Multatuli akan dilaksanakan di Taman Baca
Multatuli, Kampung Ciseel, Desa Sobang, Kecamatan Sobang, Kabupaten
Lebak,*Banten pada tanggal 11 – 12 Mei 2012.*
Seperti kita ketahui Novel Max Havelaar terbitan Narasi, 2008. Hasil
terjemahan Andi Tenri Wahyuni, dibaca setiap Selasa sore di Taman Baca
Multatuli. Novel ini ada 20 eksemplar di Taman Baca Multatuli.
* * *
Rencana kegiatan Agenda Sastra Multatuli 2012, Mei yad itu, sudah
mendapat sambutan luas di kalangan masyarakat yang peduli
dipromosikannya hubungan lebih baik antara Indonesia-Belanda.
Menarik memperhatikan bahwa di kalangan pemeduli tsb, mereka menggunakan
sapaan/salam *“SALAM MULTATULI”, *bukan “tabik” atau lainnya. Merupakan
suatu manifestasi penghargaan tinggi sekali pada Multatuli, dan hasrat
mengembangkan lebih lanjut hubungan budaya antara Indonesia dan Belanda
a.l atas dasar semangat yang dibawakan oleh buku Multatuli: *“MAX
HAVELAAR”.*
Bravo kawan-kawan di Banten . . . . . .!**
*MENGHARAPKAN SUKSES BESAR!*
** * **
*LAMPIRAN: *
*Agenda Acara Sastra Multatuli 2012 sbb:
*
*Jumat, 11 Mei 2012*
Pkl. 13.00-14.00 Pendataan peserta Sastra Multatuli 2012
Pkl. 14.00-14.30 Pembukaan acara Sastra Multatuli
Pkl. 14.30-16.00 Pementasan drama Saijah dan Adinda oleh anak-anak Taman
Baca Multatuli
Pkl. 16.00-16.30 Obrolan santai seputar drama Saijah dan Adinda
Pkl. 16.30-18.30 Istirahat dan makan malam di Taman Baca Multatuli
Pkl. 18.30-23.00 Kegiatan Malam I
*
Dialog: Siapa Multatuli?
- Pembacaan tulisan: Suka dan duka penerjemahan Max Havelaar yang
ditulis oleh Andi Tenri Wahyuni
- Pembacaan Sajak Saijah untuk Adinda dalam 6 bahasa oleh
anak-anak Taman Baca Multatuli
- Kesenian Ngagondang (nyanyian dan tarian rakyat) oleh ibu-ibu
dan bapak-bapak warga Ciseel
- Kesenian Gegendeh (memukul lesung) oleh ibu-ibu dan bapak-bapak
warga Ciseel
- Kesenian Pencaksilat oleh anak-anak Taman Baca Multatuli
- Kesenian Qasidah oleh warga Ciseel
Pkl. 23.00-05.00 Menikmati mimpi
*Sabtu, 12 Mei 2012*
Pkl. 05.00 Bangun tidur
Pkl. 06.00-07.00 Yoga pagi di pinggir kali
Pkl. 07.00-08.00 Makan pagi di Taman Baca Multatuli
Pkl. 08.00-08.30 Perjalanan menuju Rasamala untuk naik mobil truk
bak terbuka
Pkl. 08.30-10.30 Perjalanan menuju Kampung Cijahe
Pkl. 10.30-11.30 Makan siang di Cijahe dan mempersiapkan catatan
Pkl. 11.30-12.00 Jalan kaki menuju perkampungan Baduy Dalam
Pkl. 12.00-16.00 Menikmati perkampungan Baduy Dalam (Cikeusik dan
Cikartawana) sambil menulis catatan perjalanan
Pkl. 16.00-18.00 Pulang kembali ke Taman Baca Multatuli
Pkl. 18.00-19.00 Istirahat dan makan malam di Taman Baca Multatuli
Pkl. 19.00-21.30 Kegiatan Malam II
- Pembacaan tulisan: Multatuli bagi Indonesia yang ditulis oleh
Hilmar Farid
- Pembacaan Catatan Menyusuri Jejak Multatuli 2011 dalam buku
"RUMAH MULTATULI"
- Kisah Semut Pekerja oleh anak-anak Taman Baca Multatuli
- Kesenian Pencaksilat oleh anak-anak Taman Baca Multatuli
- Tarian dan Nyanyian oleh anak-anak Taman Baca Multatuli
Pkl. 21.30-21.45 Penutupan
Pkl. 21.45-05.00 Pemutaran Film Max Havelaar dan film lainnya
* * *
BAGAIMANA TIBA DI TAMAN BACA MULTATULI
Dari Jakarta:
Kereta api dari Stasiun Tanah Abang, Stasiun Kota, dan Stasiun
Senen ke jurusan Rangkasbitung. Dari Stasiun Tanah Abang ada
kereta api Rangkas Jaya pukul 08.00 pagi dan 05.00 sore. Kereta
ini lumayan baik. Saya menyarankan kereta ini. Dari Stasiun Kota
dan Senen banyak juga ke Rangkasbitung. Turun di stasiun kereta
api Rangkasbitung. Naik angkot ke terminal Curug. Lalu melanjutkan
naik mobil elf ke Pasar Ciminyak. Melanjutkan perjalanan dengan
naik ojeg dari Pasar Ciminyak ke kampung Ciseel [Taman Baca
Multatuli].
Dari Bogor:
Ada bus Bogor-Rangkas (Rudi atau Asli Prima) turun di Pasar
Cipanas/Gajrug. Lalu naik mobil ke Pasar Ciminyak dan melanjutkan
dengan ojeg dari Pasar Ciminyak ke Ciseel.
Membawa Kendaraan Sendiri:
Dari Jakarta masuk tol Jagorawi keluar BORR [Sentul Utara]. Lalu
melaju ke arah Yasmin-IPB-Leuwiliang-Jasinga-Pasar Cipanas/Gajrug.
Dari Pasar Cipanas ambil arah kiri ke Pasar Ciminyak. Mobil cukup
sampai di sini. Lalu perjalanan dilanjutkan dengan naik ojeg ke
Ciseel.
Atau
Melalui tol Serang menuju Rangkasbitung. Dari Rangkasbitung menuju
ke Pasar Ciminyak melalui Sajira. Mobil berhenti sampai di Pasar
Ciminyak. Dari Pasar Ciminyak melanjutkan dengan naik ojeg ke Ciseel.
Keterangan:
Kereta api dari Jakarta ke Rangkasbitung Rp 4.000 lalu naik angkot
ke Terminal Curug Rp2.500. Disambung dengan mobil Elf ke Pasar
Ciminyak Rp15.000. Naik ojeg ke Ciseel dari Pasar Ciminyak
Rp40.000-Rp50.000.
Kegiatan Sastra Multatuli terselenggara oleh Taman Baca Multatuli
bekerjasama dengan Milis APSAS (Apresiasi Sastra) dan Komunitas
Reading Group.
Lebak, April 2012
PANITIA SASTRA MULTATULI 2012
TAMAN BACA MULTATULI,
Ubaidilah Muchtar
08567 389 111
mh_ubaidilah@yahoo.com
* * *
0 komentar:
Post a Comment