1. Saya (Multatuli), sepengetahuan saya, mudah marah dan peka.
2. Parungkujang--daerah "penyalahgunaan kekuasaan yang berlebihan".
3. Rasa cinta Havelaar untuk menolong di mana saja secara kemanusiaan membuat ia diterima oleh rakyat.
4. Perintah Residen diberikan dengan sopan dan dilaksanakan sepenuhnya.
5. Rumah-tangga Tina berjalan seperti semestinya.
6. Tenaga kerja yang tak dibayar, virus yang menginfeksi Hindia. Banyak hal sejenis bisa ditemui di Lebak.
7. Max kecil tidak dapat bermain di kebun, karena banyak ular.
8. Sifat alami ular membuat mereka menyukai kegelapan dan tempat yang terlindungi dari cahaya ruang terbuka.
(Beberapa poin dari Reading Group novel Max Havelaar pertemuan ke-49 tahun II. Rabu, 10 Oktober 2012 dengan 43 peserta. Kami membaca Bab 14 dari halaman 243-247. Reading Group berlangsung di bangunan hampir selesai Taman Baca Multatuli di Kampung Ciseel, Desa Sobang, Kec. Sobang, Lebak, Banten. "Reading kemaghriban," demikian kata Emak. Ya, pertemuan kali ini berakhir bersamaan dengan suara adzan maghrib selesai. Kami menutup novel saat gelap benar datang. Pembacaan novel dimulai pukul 16.05 Wib.
26 December 2012
- Blogger Comments
- Facebook Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment